DETAILED NOTES ON MAKASAR

Detailed Notes on makasar

Detailed Notes on makasar

Blog Article



, which accurately translates to "major home." Not simply are you able to learn about the ancestral land and also the highly effective kingdom that after ruled, though the palace is also an impressively preserved piece of Indigenous Buginese architecture raised on stilts higher than the ground.

Saat ini SMK Telkom Makassar sudah mendapatkan Akreditasi A dan menjadi salah satu sekolah terbaik di Kota Makassar dengan prestasi akademik dan non akademik yang meningkat dari tahun ke tahun, serta sedang berkembang membangun sarana dan prasarana yang memadai untuk meningkatkan mutu pendidikan di Sekolah Kejuruan ini.

Through the serenade of classic music echoing by means of historic fortresses to the tantalizing aromas wafting from night markets, on a daily basis here promises new discoveries.

This part requirements more citations for verification. You should support improve this short article by introducing citations to reputable sources In this particular section. Unsourced substance might be challenged and eradicated.

Nama Pantai Biru diberikan lantaran pantai ini menawarkan panorama langit biru terang berpadu dengan pantai yang biru. Pantai ini kerap menjadi lokasi acara outside, seperti pernikahan dan pesta ulang tahun.

We've sent a verification mail to your e-mail address. Remember to Examine your inbox and confirm your electronic mail.

The alpine waters undoubtedly are a tranquil location to escape the hustle of the city and Opt for a dip. Some mountaineering is required to reach the lake, so make sure to arrive well prepared with drinking h2o and Sunlight protection.

Selain itu, sikap yang toleran terhadap agama berarti bahwa meskipun Islam semakin menjadi agama yang utama di wilayah tersebut, pemeluk agama Kristen dan kepercayaan lainnya masih tetap dapat berdagang di Makassar. Hal ini menyebabkan Makassar menjadi pusat yang penting bagi orang-orang Melayu yang bekerja dalam perdagangan di Kepulauan Maluku dan juga menjadi markas yang penting bagi pedagang-pedagang dari Eropa dan Arab.

Portuguese rulers called the city Macáçar. Makassar was really ably led in the initial fifty percent with the seventeenth century when it effectively resisted Dutch stress to shut down its trade to Maluku and created allies in lieu of enemies of the neighboring Bugis states. Karaeng Matoaya (c.1573–1636) was the ruler of Tallo from 1593, as well as Chancellor or Chief Minister (Tuma'bicara-butta) with the lover kingdom of Gowa. He managed the succession into the Gowa throne in 1593 with the 7-12 months-aged boy later often known as Sultan Alaud-din, and guided him from the acceptance of Islam in 1603, various modernizations in navy and civil governance, and cordial relations Together with the overseas traders.

Sholl believed that they didn't enterprise south into other places such as Nickol Bay (in which the ecu pearling marketplace commenced all-around 1865) due to absence of trepang in All those waters.

Dengan semakin berputarnya roda perekonornian Makassar, jumlah penduduknya meningkat dari sekitar 15.000 penduduk pada pertengahan abad ke-19 menjadi kurang lebih thirty.000 jiwa pada awal abad berikutnya. Makassar abad ke-19 itu dijuluki “kota kecil terindah di seluruh Hindia-Belanda” (Joseph Conrad, seorang penulis Inggris-Polandia terkenal),dan menjadi salah satu port of get in touch with utama bagi para pelaut pedagang Eropa, India dan Arab dalam pemburuan hasil-hasil hutan yang amat laku di pasaran dunia maupun perahu-perahu pribumi yang beroperasi di antara Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku. Pada awal abad ke-20, Belanda akhirnya menaklukkan daerah-daerah independen di Sulawesi, Makassar dijadikan sebagai pusat pemerintahan kolonial Indonesia Timur. Tiga setengah dasawarsa Neerlandica, kedamaian di bawah pemerintahan kolonial itu adalah masa tanpa perang paling lama yang pernah dialami Sulawesi Selatan, dan sebagai akibat ekonominya berkembang dengan pesat. Penduduk Makassar dalam kurun waktu itu meningkat sebanyak tiga kali lipat, dan wilayah kota diperluas ke semua penjuru. Dideklarasikan sebagai Kota Madya pada tahun 1906, Makassar tahun 1920-an adalah kota besar kedua di luar Jawa yang membanggakan dirinya dengan sembilan perwakilan asing, sederetan panjang toko di tengah kota yang menjual barang-barang mutakhir dari seluruh dunia dan kehidupan sosial-budaya yang dinamis dan kosmopolitan. Perang Dunia Kedua dan pendirian Republik Indonesia sekali lagi mengubah wajah Makassar. Hengkangnya sebagian besar warga asing pada Tahun 1949 dan Nasionalisasi perusahaan-perusahaan asing pada akhir Tahun 1950-an menjadikannya kembali sebuah kota provinsi. Bahkan, sifat makassar wib atau wita asli Makassar pun semakin menghilang dengan kedatangan warga baru dari daerah-daerah pedalaman yang berusaha menyelamatkan diri dari kekacauan akibat berbagai pergolakan pasca revolusi.

Baru pada Tahun 1669, akhirnya dapat merata-tanahkan kota Makassar dan benteng terbesarnya, Somba Opu. Bagi Sulawesi Selatan, kejatuhan Makassar di tangan federasi itu merupakan sebuah titik balik yang berarti bahwa Bandar Niaga Makassar menjadi wilayah kekuasaan VOC, dan beberapa pasal perjanjian perdamaian membatasi dengan ketat kegiatan pelayaran antar-pulau Gowa-Tallo dan sekutunya. Pelabuhan Makassar ditutup bagi pedagang asing, sehingga komunitas saudagar hijrah ke pelabuhan-pelabuhan lain. Pada beberapa dekade pertama setelah pemusnahan kota dan bandar Makassar, penduduk yang tersisa membangun sebuah pemukiman baru di sebelah utara bekas Benteng Ujung Pandang, benteng pertahanan pinggir utara kota lama itu pada Tahun 1673 ditata ulang oleh VOC sebagai pusat pertahanan dan pemerintahan diberi nama baru Fort Rotterdam, dan ‘kota baru’ yang mulai tumbuh di sekelilingnya itu dinamakan ‘Vlaardingen’. Pemukiman itu jauh lebih kecil daripada Kota Raya Makassar yang telah dihancurkan. Pada dekade pertama seusai perang, seluruh kawasan itu dihuni tidak lebih 2.000 jiwa, pada pertengahan abad ke-eighteen jumlah itu meningkat menjadi sekitar five.000 orang, setengah di antaranya berupa budak. Selama dikuasai VOC, Makassar menjadi sebuah kota yang terlupakan, maupun para penjajah kolonial pada abad ke-19 itu tak mampu menaklukkan jazirah Sulawesi Selatan yang sampai awal abad ke-twenty masih terdiri dari lusinan kerajaan kecil yang independen dari pemerintahan asing, bahkan sering harus mempertahankan diri terhadap serangan militer yang dilakukan kerajaan-kerajaan itu. Maka, ‘Kota Kompeni’ itu hanya berfungsi sebagai pos pengamanan di jalur utara perdagangan rempahrempah tanpa hinterland bentuknya pun bukan ‘bentuk kota’, tetapi suatu aglomerasi kampung-kampung di pesisir pantai sekeliling Fort Rotterdam.

Karena benteng ini bentuknya mirip penyu, kadang juga benteng ini juga dinamakan Benteng Panynyua (Penyu). Benteng ini mempunyai five Bastion, yaitu bangunan yang lebih kukuh dan posisinya lebih tinggi di setiap sudut benteng yang biasanya ditempatkan kanon atau meriam di atasnya.

Kota Makassar merupakan hamparan daratan rendah yang berada pada ketinggian antara 0-25 meter dari permukaan laut. Dari kondisi ini menyebabkan Kota Makassar sering mengalami genangan air pada musim hujan, terutama pada saat turun hujan bersamaan dengan naiknya air pasang.

Report this page